Sedekah Dalam Pandangan Imam Hambali

Sebagai Imam Besar pendiri Mazhab Hambali, Imam Ahmad bin Hanbal telah melalui perjalanan hidup yang begitu luar biasa. Wajar tentunya jika banyak pelajaran yang bisa diambil dari sosok Imam Hambali.

Proses dan pengalaman hidup yang luar biasa serta memiliki karakter yang tekun, menjadikan Imam Hambali sebagai panutan. Banyak kata-kata mutiara dari Imam Hambali yang bisa dijadikan suri tauladan.

Diantaranya imam Hambali pernah menyampaikan kata mutiaranya tentang hari terbaiknya adalah ketika beliau terbangun dan mendapati lemarinya telah kosong, karena pada saat itu aku telah sepenuhnya tawakkal kepada Alloh. (Imam Hambali).

Maksud perkataaan beliau tersebut adalah salah satu sifat dzuhutnya imam hambali tentang berbagi atau bersedekah, bahwa salah satu ciri tawakal seseorang adalah dari sedekahnya. orang yang bertawakkal adalah yang senantiasa menginfakkan hartanya untuk kebaikan dan meringankan beban sesama bukan yang hobi menumpuk kekayaannya dan memperkaya diri sendiri dengan kemewahaan.

Alloh pernah berfirman dalam Al-qur,an sebagai berikut:

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan di lipat gandakan (balasannya) bagi mereka, dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.” (QS. Al-Hadid : 18)

 Sedekah atau harta yang kita sumbangkan dilihat dari segi dunia seolah-olah kita sedang menghabiskin duit yang telah susah payah kita cari dengan cuma-cuma. ternyata itu adalah pemikiran yang keliru, malah justru harta yang kita gunakan untuk membeli barang-barang mewah itulah yang sebenarnya yang telah kita habiskan dengan cuma-cuma karena harta tersebut tidak akan dapat kita miliki selamanya.

Sebaliknya, sedekah yang kita keluarkan akan kekal sampai kita meninggalkan dunia yang fana ini. sedekah tersebut akan menjadi bekal kita berjumpa Alloh mempertanggung jawabkan atas harta-harta titipan yang Alloh berikan kepada kita selama hidup di dunia ini.